She Is The Moment

 


Mengenalmu bukanlah suatu kealpaan yang dia sesali setiap beranjak menutup netra, namun memilih meluluskan rasa sebanyak itulah yang sporadis membuat sesal itu kembali mencuat ke permukaan.
 
Dia bukanlah pujangga yang becus mengirim diksi atau semacam prosa untuk membuatmu luruh ke lubang renjana. Dia bukanlah wanita yang mendamba jemarimu untuk digenggam penuh rasa. Dia bukanlah wanita yang menyita banyak detikmu untuk diajak bicara empat netra mendongeng keluh kesahnya.
 
Tapi inilah dia, seseorang yang begitu atau mungkin terlalu banyak mendermakan rasanya padamu. Begitu banyak menyediakan waktunya untukmu. Begitu banyak celah celah yang mencoba hadir namun tetap dia kosongkan untuk menanti kehadiranmu. Yang menolak segala kedatangan hanya untuk menggapai peluang yang tak pernah kau berikan.
 
Di hadapanmu dia tak sempat melakukan apapun, hanya membiarkanmu berlalu meninggalkan jejak refleksimu yang terbias diantara bunga tidur.
 
Lama sekali untuk menyadari hal ini. Dari pertanyaan hulu hilir dan setiap reaksi yang mengalir, setiap tanya yang wajib diterka sendiri jawabnya, setiap nestapa yang memeras pasokan udara.
 
Menyimpulkan konklusi dari banyak perihal minus definisi, prolog, isi dan epilog. Bahwa selama ini dia bukan mencintaimu namun mencintai figur bayangan dirimu yang menyala paripurna di pikirannya.

Bangkalan, 01 September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjemput Kenangan

Who is Diandra Senja?