Sepi Yang Enggan Menepi
Kegelapan yang membalut tubuhku menyelimutiku penuh sesak, seakan enggan memberiku kesempatan untuk bernapas. Kesunyian yang menggema di dalam tubuhku mencengkram erat, menyumbat semua celah-celah sumber kabahagiaan meracuniku dari dalam hingga terlalu kabur untuk membedakan mana kebahagiaan mana kesedihan. Keheningan yang membelantarkan diriku, memekakkan gendang telingaku menulikan musik-musik yang memaksa menerobos masuk ke otakku, kini hanya mampu terngiang diluar kepala menusukku dari luar berupaya menyerang apa yang menjadi penghalang, bahkan aku tak tahu apa interpretasinya. Kehampaan yang menguburku dalam jurang yang dinamakan kebinasaan. Keabadiaan seakan melekat disana. Kau tau ada bau-bau menyengat yang menusuk indra penciumanku. Aku selalu berhasrat semesta untuk mengirimkan setitik penerang. Membantuku untuk menemukan kiblat pulang. Yang aku lakukan hanyalah menunggu. Menunggu datangnya keajaiban dari bumantara. Kubayangkan ini lebih reslistis dari pada warita donge