Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Sepi Yang Enggan Menepi

Gambar
  Kegelapan   yang membalut tubuhku menyelimutiku penuh sesak, seakan enggan memberiku kesempatan untuk bernapas.  Kesunyian yang menggema di dalam tubuhku mencengkram erat, menyumbat semua celah-celah sumber kabahagiaan meracuniku dari dalam hingga terlalu kabur untuk membedakan mana kebahagiaan mana kesedihan. Keheningan yang membelantarkan diriku, memekakkan gendang telingaku menulikan musik-musik yang memaksa menerobos masuk ke otakku, kini hanya mampu terngiang diluar kepala menusukku dari luar berupaya menyerang apa yang menjadi penghalang, bahkan aku tak tahu apa interpretasinya.  Kehampaan yang menguburku dalam jurang yang dinamakan kebinasaan. Keabadiaan seakan melekat disana. Kau tau ada bau-bau menyengat yang menusuk indra penciumanku.  Aku selalu berhasrat semesta untuk mengirimkan setitik penerang. Membantuku untuk menemukan kiblat pulang. Yang aku lakukan hanyalah menunggu. Menunggu datangnya keajaiban dari bumantara. Kubayangkan ini lebih reslistis dari pada warita donge

Gadis Berongga

Gambar
  Gadis Berongga        Terpandang jalur lintasan kereta api tanpa ujung membawa gadis lusuh itu menuju senja. Senja kali ini agak lain, mega yang dilukiskan hari ini sempurna dengan hitam legam. Seolah ingin buru-buru mengakhiri pentasan hari ini. hutan yang mengapit lintasan tersebut kaya akan kabut tebal yang luar biasa aneh jika berada di sore hari. Udara sore ini sangat khas, nyayian burung gagak yang tiada henti-hentinya memamerkan merdunya. Saut menyaut antara diujung hingga yang berada di entah. Mengerubungi gadis yang memiliki aroma sangat khas yaitu sebagaimana aroma tanah kuburan.      Setelan hitam membalut kulitnya yang putih sudah lusuh untuk tetap di kenakan, namun sang gadis tak sempat berpikir untuk mencucinya. Rambut abu-abu ia biarkan tergerai kini sudah semakin tidak layak untuk dipandang. Namun si pemilik juga tidak sempat peduli dengan penampilannya. Ia tak pernah merasa risih dengan penampilannya saat kini. Walaupun sejak lahir dia sudah dianugerahi dengan

Perihal Malam

Gambar
Penerang Siala  Pekatnya malam Penerang disudut sana kian meredup. Ia justru tak sudi lagi menjadi penuntunku dalam gulitanya langit malam. Ah, sial siapa peduli perkara penerang?!. Aku mampu berjalan sekalipun merangkak dipekatnya malam. Tenang saja akan ku berikan faktanya.      Atmosfer disekitarku sekadar gelap mencekam sesekali semilir arus mengikuti damainya malam. Jalan setapak yang kulewatipun bagai jalanan pemberangkatan ke lembah kegelapan. Tak ada bintang atau rembulan. Yang tersedia kabut belaka, kabut malam yang enggan untuk beranjak pulang.  Semuanya seakan mendukung suasana sunyi malam ini. Bisikan binatang kecil juga ikut serta merta. Merayakan pesta malam dalam kegelapan. Aku mengusap lagi tengkuk belakang ku. Bulu kudukku seakan berdiri. Biarlah toh ini bukan kegelapan abadi Aku hanya butuh bertaktik guna menemukan penerang yang baru. Atau paling tidak sebentuk cahaya yang remang remang ala kadarnya.           Aku berlanjut untuk berjalan terus lagipula ini bukan sa

Who is Diandra Senja?

Gambar
Namaku Diandra. Diandra Senja. Aku lahir dari imajinasi orang naif yang terlalu banyak berharap kepada manusia. Aku bicara dari seseorang yang berasumsi bahwa semua manusia adalah makhluk yang berhati mulia. Namun, disinilah aku berjejak menyadari bahwa mereka hanya sekedar berparas malaikat, menutup potret mereka dengan topeng topeng yang luar biasa tebal dan berlagak paling sempurna. Sampai amnesia daratan bahwa manusia bernapas di bawah langit. Perlu diakui bahwa aku juga tidak lain dengan mereka.  Aku sadar banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dituntut untuk selalu ada dan selalu bisa. Karena buana bukan tantang memenangkan rasa bahagia dan meninggalkan rasa duka. Buana bukan tentang menjadi namun bagaimana proses untuk bisa melampaui. Namun aku percaya bahwa semesta akan selalu menyelipkan satu cerita entah bahagia atau duka untuk dirajut menjadi prosa yang sekarang bisa kamu raba dengan indra mata. Bisakah kataku yang teramat sangat sederhana bernegosiasi dengan penalaranmu ya